Senin, 03 September 2012

SEBUAH MEMOAR TENTANG SANG PEMIKIR - KONSEPTOR DAN IDEALIS ( Catatan Biografi Ir.Tamjis, M.Sc )

Kisah ini berawal dari Surabaya dari sebuah rumah dinas di kawasan daerah basis Angkatan Laut - Ujung - Surabaya, dimana saya dibesarkan oleh ayah saya, bapak tamjis yang saya kenal adalah seseorang yang tegas, disiplin, mandiri, penuh dengan tantangan. Sejak kecil saya sudah dididik dengan lingkungan militer yang kental sebagaimana saya tahu bapak adalah salah satu perwira yang dididik di Rusia yang saat itu terkenal dengan kedisiplinannya. Boleh dibilang kehidupan saya, bisa dikatakan lebih militer daripada militer yang sebenarnya. Pola hidup yang disiplin sudah saya kenal sejak kecil, mulai dari belajar, beribadah sampai pola makan dan olahraga semua serba teratur. Belum lagi omelan - omelan yang terkadang saya bandel selalu menghiasi hari - hari saya dan hukuman - hukuman ketika indispliner, namun hukuman - hukuman itu sesuai dengan usia saya pada saat itu dan bukanlah tindak kekerasan tapi sikap kedisiplinan.Tidak jarang saya disuruh push - up ketika saya tidak disiplin dan melanggar aturan yang telah ditentukan. Pada sisi lain saya semenjak kecil sudah dibiasakan berolahraga secara disiplin tiap hari yaitu lari aerobik yang mengharuskan saya melahap 2,5 km lari tanpa berhenti, disamping itu saya waktu kecil mengidap penyakit flex (bronchitis) sehingga olahraga adalah kegiatan rutin saya tiap pagi. Belum lagi kalau malam ada namanya " jam belajar " yang sudah ditentukan setiap hari yaitu dari jam 19.00 - 21.00, setelah itu harus menonton tayangan dunia dalam berita.Tidak ada istilah tidak masuk di sekolah kecuali kalau kita sudah betul - betul sakit. Setelah pulang sekolah, juga tidak ada namanya jam tidur siang semua harus ada kegiatan, karena saya sudah dibiasakan dengan stamina yang prima dan dikecualikan lagi kalau saya benar - benar sudah capek. Tak pelak juga akhirnya di usia SD saya banyak kegiatan mulai dari ikut sanggar lukis, tenis meja dan di usia itu sudah berprestasi. Kegiatan itu saya alami dari SD sampai SMP,belum lagi kegiatan - kegiatan yang saya jalani di SD atau SMP itu sendiri. Menginjak SMA kegiatan pun harus diikuti sebanyak - banyaknya sesuai dengan saran ayah saya, mulai dari ikut klub atletik, klub renang, tenis meja dan tenis lapangan selain hari - hari saya rutin olahraga lari dan kegiatan internal di SMA. Ayah saya mengidolakan tokoh pewayangan Bima atau Werkudara dan anaknya kepingin gagah perkasa seperti tokoh yang diidolakan oleh sang Ayah.Saya juga dididik untuk menjadi seorang yang universalis seperti yang saya alami sekarang, bahkan berharap prestasinya melebihi bapaknya. Akhirnya segala macam training, olahraga, penempaan diri terus diajarkan kepada saya agar bisa menjadi pemikir-idealis-konseptor-atlit(olahragawan). Sebaliknya jika kita kilas balik sejarah bapak tamjis berdasarkan penuturan - penuturan beliau dan cerita - cerita semasa kecil bapak tamjis dimana beliau banyak menghabiskan waktu untuk belajar, ke sawah, mengaji dan mengasuh adik - adiknya dan beliau juga dididik kakek saya dengan kehidupan yang keras juga. Sebenarnya tidak banyak waktu beliau untuk belajar karena harus ngemong adik-adiknya dan membantu di sawah, sehingga waktu belajarnya sambil ke sawah dan mengasuh. Bahkan pernah beliau dihukum oleh ayahnya (kakek) mukanya di'basuh'dengan kotoran kerbau karena melakukan kesalahan, tetapi bapak tidak pernah sakit hati. Banyak kejadian - kejadian baik lucu dan menyeramkan waktu semasa kecil dan muda. Pada suatu saat bapak pernah mengasuh dua adiknya yang laki - laki, yang satu memang agak nakal. Kejadiannya adalah pada saat ngemong mereka, yang adik satunya jahil, jd pas lagi bermain - main, dilemparlah sarang tawon dan alhasil tawonnya keluar semua dan menyengat adiknya yang satu sedangkan bapak juga lari terbirit - birit meninggalkan adiknya. Hasilnya adalah bapak yang dihukum sama kakek karena terjadi peristiwa tersebut, namun tidak membuat bapak meratap atau bersedih, tapi malah senang karena menjadi bahan cerita yang lucu. Pada cerita lain suatu saat bapak disuruh menjaga sawah semalaman, karena waktu itu masih ada babi hutan yang merusak sawah, dan beliau berjaga malam itu, pada tengah malam beliau melihat ada mata yang menyala di malam hari, dan betul memang yang datang adalah harimau, kemudian bapak berpura - pura meninggal di sawah dengan tidak benafas, harimaunya lalu cuma mengendus sesaat dan langsung pergi. Cerita yang lain lagi adalah ketika pulang dari kota pada malam hari, pada saat melewati kuburan tiba - tiba di depannya ada mata menyala lagi, dan dikira harimau, bapak sudah pasrah dan berdiam diri, ternyata bukan harimau hanya seekor tupai malam. Bahkan pernah suatu waktu beliau bertemu ular sawah yang gedenya sepohon kelapa sedang melintas di jalan dengan ukuran yang sangat panjang, dan beliau menunggu lama sampai ular itu lewat semuanya. Pada waktu muda bapak juga menjadi pengurus musholla/langgar dan rajin sholat disana serta mengaji. Yang lucu lagi adalah kejadian ketika lulus sekolah, dengan senang sekali memacu sepedanya dengan cepat kepingin buru - buru menunjukkan kepada kedua orang tuanya. Pada saat ngebut tiba - tiba ada kerbau lari melintas dan ditubruklah kerbau itu. Untung tidak apa - apa, cuma lecet - lecet sedikit. Semasa muda dan kuliah banyak dilalui di Jogjakarta karena beliau berkuliah di UGM mengambil jurusan teknik elektro/arus lemah. Beliau adalah seseorang yang disiplin, mempunyai prinsip kuat dan teguh, mengajarkan banyak tentang kehidupan baik secara religi maupun kultur dan kehidupan sosial. Selepas lulus sarjana muda beliau mengikuti test perwira angkatan laut dan diterima sebagai perwira angkatan laut dan ditempatkan di Pendidikan Tjalon Perwira Angkatan Laut (PTj.PAL) sebagai kepala bengkel. Tak lama ada ada test untuk meneruskan jenjang kependidikan setingkat strata satu di Rusia, dan beliau ikut dan diterima. Selama tahun 1962 - 1966 berada di Rusia dan akhirnya beliau juga mendapat Magister of Science dari Rusia, namun sewaktu kembali gelar M.Sc-nya tidak pernah dicantumkan. Sekembalinya dari sana kemudian ditempatkan di Komando Pendidikan Angkatan Laut ( KOBANGDIKAL - KODIKAL) di Pusat Pendidikan Elektronika dan menjadi tentor/pengajar. Setelah dari KODIKAL lalu ditempatkan di LANTAMAL 3 dan tercatat sebagai Ketua Fraksi ABRI Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat 2, Pasuruan (1987-1992) dan di Gresik (1982-1997).Di tahun 1997 kemudian pensiun dan ingin kembali ke desa untuk ikut membangun di desa, banyak tawaran yang menggiurkan menjadi pejabat beliau tolak dan memilih mengabdi loyal kepada kesatuan dan kepada rakyat. Sosok bapak Ir.Tamjis adalah seseorang yang patut dijadikan suri tauladan, seorang yang mempunyai prinsip sederhana dalam hidupnya, tegas dalam pendirian, pekerja keras, loyal terhadap negara, mempunyai jiwa bijak dan persatuan, dekat dengan masyarakat, bertanggung jawab, santun, tidak sombong, selalu mengajarkan kehidupan yang lurus, baik, jujur, disiplin baik di keluarga maupun di masyarakat.(Sigit Panggah P-Putra Ir.Tamjis) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar